
EVAKUASI: Suasana saat petugas dan relawan saat menyingkirkan material longsor di Padukuhan Ngrancah, Sriharjo, Imogiri kemarin (21/11).(DOK FPRB KALURAHAN SRIHARJO DAN SAR DIJ DISTRIK BANTUL)
RADAR JOGJA – Dampak cuaca hidrometeorologi kembali terjadi di Kabupaten Bantul. Kali ini berupa bencana tanah longsor yang terjadi di Padukuhan Ngrancah, Sriharjo, Imogiri Minggu (20/11) malam. Tidak ada korban jiwa dalam tersebut. Namun satu rumah mengalami kerusakan akibat tertimbun material longsor berupa tanah dan bambu.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kalurahan Sriharjo Oman mengatakan, bencana tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 19.30 saat terjadi hujan lebat di wilayahnya. Perkebunan bambu yang diketahui milik Pardio kemudian longsor dan menimpa rumah Janto. “Material longsor berupa tanah dan rumpun bambu,” ujar Oman kemarin (21/11).
Diungkapkan Oman, saat ini kondisi rumah milik Janto memang masih dapat ditempati. Namun apabila terjadi hujan deras, pemilik rumah sudah diimbau agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Karena masih rawan terjadi longsor susulan jika hujan terus,” bebernya.
Material longsor, juga sempat memutus akses jalan desa penghubung antara Padukuhan Ngrancah dan Sompok. Namun akses jalan sudah bisa dilewati kemarin siang.
Sementara itu, Komandan SAR DIJ Distrik Bantul Bondan Supriyanto menyampaikan, dalam upaya evakuasi bencana tersebut pihaknya mengerahkan sebanyak 30 personel. Dia pun menyatakan kalau evakuasi material longsor bisa dilakukan cepat. Terlebih dengan adanya bantuan relawan dan petugas serta peralatan yang memadai. “Senin siang jalan kampung kembali bisa dilewati,” ungkap Bondan. (inu/eno)