RADAR JOGJA – Setelah dua tahun tertahan karena alasan pandemi, di tahun 2022 ini pemerintah pusat kembali mengizinkan masyarakat untuk mudik lebaran. Momentum tersebut pun disambut optimistis oleh kepala daerah di Bantul sebagai momentum untuk menggerakan ekonomi masyarakat yang sebelumnya terpuruk.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, kembali diizinkannya mudik memang menjadi kabar gembira bagi sebagian besar masyarakat. Selain karena bisa kembali bertemu sanak saudara di kampung, tradisi yang selalu ada setiap Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu momentum untuk menggerakan ekonomi.
Menurut Halim, tergeraknya ekonomi karena mudik tercipta berbagai pasar-pasar kebutuhan Ramadan yang pelakunya juga masyarakat itu sendiri. Sehingga roda ekonomi pun akan berputar karena ada transaksi jual beli di pasar tersebut. “Lebaran merangsang produksi masyarakat,” ujar Halim.
Di sisi lain, untuk menjaga masyarakat selama pandemi, Halim menerangkan, setiap hari jajarannya membuka pelayanan vaksinasi booster di sentra vaksinasi dan puskesmas-puskesmas untuk mengejar capaian booster. Pemerintah pun juga telah kerjasama dengan Kodim dan Polres Bantul agar percepatan vaksinasi bisa dilakukan. ”Minimal bisa mencapai 30 persen,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Agus Budi Raharja mengaku saat ini pihaknya juga terus menggenjot pelayanan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus usai hari Raya Idul Fitri.
Berbagai program percepatan vaksinasi pun diluncurkan, seperti ngabuburit booster saat Ramadan lalu. Serta pelayanan vaksinasi dosis pertama sampai ketiga yang bertempat di halaman Kantor Dinkes Bantul dan seluruh puskesmas. “Kami memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan booster di seluruh puskesmas dan sentra vaksinasi Covid-19 di Bantul,” beber Agus. (inu/bah)
Lainnya
Terbaru

Tak Pernah Sepi Pembeli, Lupis Mbah Satinem Eksis Sejak 1963

Cabai Rawit di Kota Jogja Tembus Rp 100 Ribu, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Harga Migor di Pasar Prawirotaman Turun, Penjualan Ikut Merosot

Tak Pernah Sepi Pembeli, Lupis Mbah Satinem Eksis Sejak 1963

Cabai Rawit di Kota Jogja Tembus Rp 100 Ribu, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Harga Migor di Pasar Prawirotaman Turun, Penjualan Ikut Merosot

Buka Cabang Di Amsterdam, Ekspansi BNI dipuji DPR

Majukan Industri Otomotif, BRI Group Jalin Kerja Sama dengan Start Up Broom

Regrouping SDN karena Kekurangan Siswa Tiap Tahun

Kobarkan Semangat #Cari_Aman untuk Keselamatan Kerja Teknisi Lapangan

Ikut Lapak Ganjar, Omzet Kripik Pisang Milik Mahasiswi Ini Capai Jutaan Rupiah

Kesiapsiagaan dan Tanggap Bencana Berbasis Masyarakat

Ralali.com Bersama 30 Hotel Jogjakarta, Dukung Rantai Pasok Industri UKM
