RADAR JOGJA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIJ terus melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok pada awal puasa ini. Jika sebelum-sebelumnya pengecekan dilakukan di pasar tradisional, di wilayah Bantul pengecekan digelar di gudang perbelanjaan ritel Alfamidi Cabang Jogjakarta.

Hasilnya, TPID DIJ memastikan stok kebutuhan pokok, seperti beras, gula, tepung dan minyak goreng (migor) kemasan tersedia. Pilihan melakukan pengecekan di gudang Alfamidi juga untuk mengetahui stok di distributor pasar modern. “Kita lihat sendiri, gudang penuh, gula, beras, tepung dan migor kemasan tersedia,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setprov DIJ Trisaktiyana usai melakukan pemantaua di gudang Alfamidi di kawasan Banguntapan, Bantul, Rabu (6/4).

Menurut Trisaktiyana, hasil pemantauan di gudang Alfamidi maupun di pasar-pasar tradisional, bsia disimpulkan stok tercukupi. Harganya pun tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Hanya mantan Kepala Bappeda Bantul itu mengingatkan, stok yang tersedia ini hanya cukup untuk memenuhi keperluan masyarakat. Tapi tidak akan cukup kalau untuk memenuhi keinginan masyarakat. “Seperti jelang lebaran terus memborong, ya tidak akan cukup,” ujarnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk bisa menahan diri. Dengan tidak perlu melakukan panic buying. Termasuk membeli barang kebutuhan pokok yang tidak dibutuhkan. Trisaktiyana bahkan mengklaim, rerata tiap keluarga di DIJ membuang 44 persen makanannya ke tempat sampah. “Karena banyak membuat makanan yang tidak dibutuhkan, akhirnya dibuang ke sampah,” ungkapnya.

Terkait ketersediaan migor, Trisaktiyana menyebut masih ada laporan kesulitan mendapatkan. Seperti di Kulonprogo dan Gunungkidul. Itu karena pasokan yang belum sesuai dari distributor. Informasi, yang diperolehnya, biasanya Kulonprogo mendapat kiriman 41 ton minyak goreng curah namun hanya terpenuhi 29 ton akibat kendala produksi dan teknis pengiriman dari distributor.

Sementara itu, Kepala Cabang Alfamidi Widodo mengaku, pihaknya siap membantu TPID dalam hal ketersediaan stok juga distribusi dari distributor ke konsumen. “Kami akan menggandeng teman-teman distributor untuk memastikan stok sampai ke konsumen lewat Alfamidi,” ujarnya.

Begitupula terkait dengan harga. Widodo menyebut, akan mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Diakuinya, sama dengan kebutuhan masyarakat, pihaknya masih fokus dalam penyediaan kebutuhan pokok, seperti gula, beras, tepung dan migor kemasan. Karena itu, sudah menggandeng beberapa brand barang kebutuhan pokok untuk bisa menyediakan stok. “Selama secara regulasi memungkinkan kami akan gandeng sebanyak-banyaknya untuk memastikan stok ada,” jelasnya. (vis/pra)

Bantul