RADAR JOGJA – Jumlah tangkapan nelayan turun drastis. Diakibatkan banyaknya material sampah yang masuk ke laut selama musim penghujan.
Seorang nelayan Hardianto, 28, pun mengeluhkan hasil panennya yang turun. Saat cuaca bersahabat, dia bisa menangkap ikan sampai 30 kilogram dalam sekali jala. Tapi sekarang, hanya dua hingga tiga ekor yang diperolehnya. “Banyak sampah,” keluhnya ditemui di Pantai Depok, kretek, Bantul kemarin (3/4).

Material sampah yang masuk ke pesisir Pantai Depok didominasi oleh sampah plastik. Hardianto menuding, material ini terbawa oleh aliran Kali Opak.
Ayah dua orang putra kemudian mengimbau, agar masyarakat lebih peduli terhadap alam. Jangan membuang sampah ke sungai. Pasalnya, material plastik sulit terurai. “Kebanyakan yang terjaring itu sampah plastik lawasan,” dengusnya.

Hardianto juga membeberkan, setidaknya butuh modal Rp 200 ribu untuk melaut. Dana Rp 100 ribu digunakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM). Sementara sisanya, untuk biaya makan nelayan. “Lah kalau yang ditangkap cuma dua ikan. Ya ada jenis lain, tapi dijual cuma dapat Rp 70 ribu. Ya nggak nutup,” cecarnya.

Menurunnya jumlah tangkapan nelayan, turut disesalkan Darmanto, 47. Pengurus tempat pelelangan ikan (TPI) Pantai Depok ini mengungkap, sepinya tangkapan berdampak pada pemasukannya. Sebab dari 30 kapal yang bersandar di Pantai Depok, hanya 15 yang melalut.

Hasilnya pun, diakuinya tidak maksimal. Ada yang mendapatkan hingga enam kilogram lebih. “Tapi ada yang cuma dua kilogram, atau nggak dapat sama sekali. Malah ada yang dapat sampah semua, dua hari lalu,” tandasnya. (fat/eno)

Bantul