RADAR JOGJA – Tersambungnya Jembatan Kretek II, Kretek, Bantul, menumbuhkan harapan bangkitnya pembangunan dan ekonomi. Berikut membuka pintu gerbang Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dari arah selatan.

Anggota Komisi C DPRD DIJ Amir Syarifudin menyebut, Jembatan Kretek II menjadi harapan banyak pihak. Jembatan dengan panjang 2.015 meter ini menghubungkan jalan jalur lintas selatan (JJLS). Membentangkan jalur dari Banten hingga Jawa Timur. “Khusus DIJ akan mempercepat pembangunan,” lontarnya saat dihubungi Radar Jogja kemarin (31/3).

Politisi PKS ini menilai, hal ini akan berdampak baik pada perekonomian warga sekitar JJLS. Namun dia menegaskan, pembangunan harus menyertakan potensi lokal. “Harus diimbangi, normalisasi Kali Opak dan drainase pertanian,” tandas Amir.

Ia pun meyakini, lalu lintas transportasi dari dan ke luar DIJ semakin lancar. Berikut jadi penangkap kunjungan wisata yang masuk melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). “Dan mewujudkan cita-cita pintu gerbang DIJ menghadap selatan,” cetusnya.

Senada, warga Tirtoharjo Feri pun menantikan rampungnya Jembatan Kretek II dan JJLS. Pria 31 tahun ini membeberkan, warga sudah bersiap menyambut limpasan kunjungan. “Kami buka wisata agar masyarakat sekitar bisa mencari tambahan rezeki di sekitar Jembatan Kretek II,” sebutnya.

Dibeberkan, mayoritas warga Tirtoharjo merupakan petani yang pendapatannya minim. Beroperasinya jembatan yang menelan dana pembangunan sebesar Rp 364 miliar ini pun membuka harapan. Hasil tani mendapat pasar baru dan harganya dapat terdongkrak. “Berharap nanti berkembang, tapi ada sinergi antara masyarakat dan pemerintah,” tambahnya. (fat/laz)

Bantul