RADAR JOGJA – SEBAGIAN ruang isolasi Covid-19 mulai dialihfungsikan. Ruang isolasi yang mulai tidak berpenghuni itu direlokasi jadi rawat pasien umum. Namun ruang rawat intensif tetap dipertahankan.
Humas RSUD Panembahan Senopati (RSPS), Siti Rahayuningsih mengungkap sekitar 40 persen ruang isolasi Covid-19 di RS-nya telah dialihfungsikan. RSPS sendiri memiliki 53 ruang isolasi. Maka setidaknya ada 20 ruang yang telah beralih fungsi. “Ruang isolasi yang beralih fungsi ada dua blok, barat dan timur. Tapi satu ruang rawat posisinya lagi renovasi,” jabarnya dihubungi Radar Jogja Rabu (6/10).
Dialihfungsikannya ruang isolasi sesuai dengan petunjuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul. Lantaran jumlah pasien Covid-19 turun drastis. ”Sehingga ruang isolasi kosong,” terangnya.
Kendati begitu, sembilan ruang isolasi intensif yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tetap dipertahankan. Sebab RSPS masih merawat pasien Covid-19 di ruangan tersebut. “Critical bed masih sama, kami tetap sama (dipertahankan, Red). Cuma yang non-critical yang kami kurangi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Siti tidak dapat menyebut dengan pasti jumlah pasien Covid-19 yang sedang dirawat RS-nya. Namun dipastikan tidak ada pasien dengan gejala berat yang mendapat perawatan di RSPS. “Posisi ada pasien, kebutuhannya yang critical tapi tipe sedang. Bukan yang berat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinskes Bantul, Agus Budi Raharja menyebut ruang perawatan tidak mungkin dibiarkan kosong terlalu lama. Oleh sebab itu, dinkes meminta ruang isolasi dibuka lagi untuk merawat pasien umum.
Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan, terhadap pengalihan kembali ruang rawat pasien umum ke ruang isolasi. Lantaran harus menyesuaikan dengan kebutuhan. “Nanti pas ada kasus kami buka lagi. Buka tutup itu biasa,” terangnya.
Meskipun ruang isolasi sudah kembali dialihfungsikan, Agus menyebut bahwa selter Covid-19 masih dipertahankan. “Selter belum ditutup. Cuma RS yang dialihfungsikan,” tandasnya. (fat/bah)