RADAR JOGJA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengabulkan pengunduran diri Lurah Mangunan, Jiyono Ihsan. Sebelumnya, surat pengunduran diri ditandatangani oleh Jiyono pada 8 Maret 2021.
“Sebagaimana kami tahu, beliau (Jiyono, Red) mengudurkan diri sebagai lurah. Pemkab Bantul tidak memiliki kewenangan untuk menolak,” beber Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis kepada awak media di Kompleks Parasmya Bantul Juamt (26/3).
Dikatakan, proses administrasi pengunduran diri Jiyono tengah dilaksanakan. Sesuai dengan hasil musyawarah kalurahan (muskal), diusulkan Panewu Anom Kapanewon Dlingo, Suharno menjadi penjabat Lurah Mangunan. Guna menghindari kekosongan penyelenggaraan pemerintahan. “Harapannya minggu depan sudah kami upayakan untuk bisa direalisasikan keputusannya,” ujarnya.
Dikatakan, penentuan Pj Lurah Mangunan memakan waktu cukup lama. Lantaran Badan Musyawarah Kalurahan (Bamuskal) Mangunan awalnya mengusulkan Eling Purwanto. “Kemudian kemarin terjadi rapat musyawarah lagi, mengusulkan Panewu Anom. Sehingga kami harus menyeuaikan dengan usulan akhir yang kami terima,” ucapnya.
Terkait pemilihan antar waktu (PAW) Lurah Mangunan, Helmi mengatakan, akan ditentukan Pj Lurah Mangunan. Pelaksanaannya berkoordinasi dengan Bamuskal Mangunan. “Sekarang masih dalam proses pembuatan surat keputusan,” ungkapnya.
Terpisah, Panewu Dlingo, Denny Ngajis Hartono membenarkan pihaknya telah memproses surat pengunduran diri Jiyono. Surat pun sudah diberikan pada Bamuskal Mangunan dan diserahkan kepada Bupati Bantul untuk mendapatkan tindak lanjut.
Surat pengunduran diri Jiyono saat ini sudah berada di meja bupati dan menunggu keputusan selanjutnya. ” Sesuai perda usulan pemberhentian yang kami ajukan maksimal 30 hari sudah harus ada jawaban dari bupati,” ujar Denny.
Sementara itu, selama belum ada surat keputusan dari Bupati Bantul, Jiyono masih memiliki kewajiban untuk menjalankan tugasnya sebagai Lurah Mangunan. Jiyono pun masih sesekali datang ke kalurahan untuk menandatangani beberapa dokumen.
Disebutkan pula, situasi masyarakat Mangunan nampak kondusif. Setelah sebelumnya warga sempat melakukan aksi dengan memasang spanduk di kantor kalurahan. Lantaran terdapat dugaan, Jiyono melakukan perselingkuhan. “Harapannya, bersama bisa fokus membangun Mangunan menjadi lebih baik, jangan sampai justru melakukan hal yang merugikan,” ujar Denny. (fat/bah)