RADAR JOGJA – Jumlah kunjungan wisatawan menurun tajam selama libur Natal 2020. Namun, itu tidak dirisaukan oleh Pemkab Bantul.
“Meski kunjungan turun dan pendapatan asli daerah (PAD) turun saat pandemi Covid-19. Kami tidak berfikir pada PAD, kami mengutamakan kesehatan warga masyarakat. Artinya kesehatan masyarakat itu utama, dibanding PAD. Pendapatan turun tidak masalah, yang penting warga sehat,” tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamaris kemarin.

Surat Edaran (SE) Sekda No 443/05335/HKM tentang Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 Selama Libur Hari Raya Natal Tahun 2020 dan Menyambut Tahun Baru 2021 pun diklaim tidak mendapat tanggapan negatif. Sejak dirilis 21 Desember lalu. “Kami telah mengirim SE kepada semua kepala OPD dan pengelola pariwisata di Bantul. Kami tidak menemukan informasi bernuansa negatif atas pelanggaran. Semua menaati,” ucapnya.

Helmi mencontohkan, gugus tugas mulai level kabupaten, kapanewon, dan kalurahan tidak mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan perayaan Natal dan Tahun Baru. “Kedua, Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul melakukan monitoring kepada pengelola objek wisata (obwis), semua taat prokes, di mana memberikan layanan pada waktu yang ditentukan 05.00-18.00,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinpar Kwintarto Heru Prabowo menyebut, turunnya jumlah wisatawan pada libur Natal tahun ini sekitar 60-70 persen. Tahun lalu, Bantul menerima kunjungan sekitar 57 ribu wisatawan pada 24-25 Desember. “Tahun ini hanya 17 ribu. Memang ada informasi dari pelaku, yang menyebabkan wisatawan membatalkan kunjungan,” ungkapnya.

Beberapa alasan di antaranya adalah wisatawan harus menunjukkan pemeriksaan rapid test antigen. Padahal belum ada petugas dan petunjuk teknis pelaksanaan yang terdeskripsi dengan baik. “Sehingga pengunjung atau calon wisatawan sudah membatalkan. Termasuk teman-teman hotel yang mengalami penurunan yang drastis. Harusnya masuk, jadi dibatalkan. Melihat kejadian ini, tingkat okupansi hotel saya kira masih rendah untuk Tahun Baru,” sesalnya.

Terpisah, Koordinator TPR Pantai Parangtritis-Depok Rokhmat Ridwanto melaporkan, pada 24 Desember dia menerima 6.420 pengunjung. Esoknya naik menjadi 8.410 pengunjung. Naik lagi pada 26 Desember menjadi 9.140 kunjungan. Puncaknya, tanggal 27 Desember, terdapat 14.550 kunjungan. “Tapi angka itu lebih rendah, kalau dibanding tahun lalu. Hari ini (kemarin), baru ada sekitar 1.500 pengunjung,” ungkapnya.

Diungkap pula, terjadi antrean panjang menuju TPR pada Minggu (27/12) sekitar pukul 16.30. Akibat petugas harus mencatat pengunjung yang datang secara manual. “Ada Visiting Jogja, tapi yang menggunakan aplikasi tetap jarang. Jadi kami melakukan pendataan manual,” ujarnya. (fat/pra)

Bantul