RADAR JOGJA – Kepercayaan konsumen adalah modal utama pelaku usaha kecil menengah (UKM). Memastikan produk aman pun menjadi penting, agar UKM bertahan di pandemi Covid-19. Utamanya, bagi UKM yang bergerak di sektor kuliner.

Salah satu pelaku UKM yang menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes) adalah Wahyudi,35, yang memiliki beberapa kedai sempol. “Karena sudah peraturan dari Pemkab Bantul, jadi saya rapikan,” sebutnya saat dihubungi Radar Jogja Senin (28/12).

Rapi yang dimaksud Yudi adalah menyediakan perlengkapan kedai sesuai prokes Covid-19. Seperti menata jarak bangku pelanggan, menyediakan hand sanitizer, dan pelayan yang menggunakan masker. “Karena kami jual makanan, kalau usaha tidak taat protokol, ada salah satu pegawai kena, itu merusak usaha, bisa hancur usaha kena korona,” cetusnya.

Untuk itu, Yudi pun mengampanyekan penggunaan masker, melalui akun Instagram UKM-nya. Dengan harapan, konsumen percaya dan merasa aman mengonsumsi produk olahannya.

Senada, Pemilik Ra Kopiran di Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yoyok Markijo pun harus memutar otak untuk memastikan bisnis tetap berjalan sesuai protokol kesehatan (prokes).

Pria 40 tahun ini pun harus rela, omsetnya turun separuh, lantaran menerapkan jarak aman pada bangku dan kursi. Selain itu, Yoyok harus mengurangi jam operasional, mengikuti imbauan Pemkab Bantul. Sehingga, warkop yang biasanya buka sampai pukul 00.00 itu harus tutup pada pukul 22.00. “Ini bagian cara kami, untuk menarik pengunjung. Memastikan warkop menerapkan prokes. Harapannya, pengunjung datang dengan rasa aman,” imbuhnya.
Diakui, biaya operasional warkop turut membebani, dalam upaya mempertahankan jalannya warkop. “Kami harus bisa berhitung untuk bisa bertahan,” tegasnya.

Jalan yang dipilih oleh Yoyok adalah memotong rantai distribusi. Dia memilih langsung membeli bahan baku warkop ke pedagang utama. Kendati dibutuhkan modal yang lebih besar, itu dinilai efektif memangkas biaya operasional.
Untuk tetap menarik pengunjung, Yoyok pun memberikan promo. Seperti saat perayaan Hari Pahlawan pada 10 November, warkopnya memberikan diskon 10 persen.

Langkah untuk menerapkan prokes dalam UKM diapresiasi oleh Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (DKUKMP) Bantul Agus Sulistiyana. Bahkan Agus berharap, pelaku UKM mempromosikan produknya sejak dalam pengolahan. Namun, sekaligus menerapkan protokol kesehatan. “Saya pun sebagai konsumen akan merasa produknya aman dan percaya,” tandasanya. (fat/bah)

Bantul