RADAR JOGJA - Orkes Sinten Remen merilis video klip pertamanya pasca kepergian Gregorius Djaduk Ferianto Rabu (13/11). Berjudul “Protokol Kesehatan, Laksanakan!” video klip menjadi respon grup musik yang berdiri sejak 2002 itu terhadap situasi terkini akibat pandemi Covid-19.
“Cara sederhana untuk menegaskan komitmen kemanusiaan kami,” ucap budayawan Butet Kartaredjasa usai merilis video klip di Pringgitan Gadjah Mada, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Kembaran, Kasihan, Bantul , Rabu (2/12).
Butet mengungkap, penggarapan video klip terpantik oleh sindiran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Sindiran itu dilayangkan sekitar sebulan lalu, ketika mereka berjumpa dalam sebuah pertemuan membahas kebencanaan di Indonesia. “Dia bilang, lu seniman mau ngapain? Ya sebisanya, kami berperan dengan cara kami. Kami percaya seni bisa berperan,” cetusnya.
Oleh sebab itu, Butet mendorong para seniman memberikan sumbangsihnya dalam situasi darurat. Minimal, seniman dapat mengkomunikasikan betapa bahayanya sikap abai pada penerapan protokol kesehatan (prokes). “Makanya seniman didorong, melalui seni membantu usaha pemerintah menganjurkan penerapan prokes,” tuturnya.
Orkes Sinten Remen pun menjadi salah satu, yang mendapat dorongan dari Butet, untuk menghasilkan karya bermuatan ajakan patuh prokes. Sekaligus sebagai kado setahun berpulangnya Djaduk. “Tentang lagu ini, saya sangat mengharapkan. Liriknya baik, lirik sederhana, beat gampang ditiru,” ujarnya.
Dia berharap, lagu tersebut menjadi ikon auditif untuk masyarakat. ”Orang bisa rengeng-rengeng. Dan mau tidak mau, mereka melaksanakan. Setia pada prokes. Patuh pada prokes, bersama kita menyelamatkan kehidupan,” paparnya.
Butet berharap, lagu yang penggarapannya hanya sebulan itu dapat ditafsirkan ulang, oleh seniman lain dengan berbagai latar belakang. Lagu tersebut, menurutnya memang didedikasikan untuk masyarakat Indonesia. ”Kami betul- betul ingin bicara tentang pluralisme dalam karya ini. Bersama, semua harus diselesaikan secara kolektif,” sebutnya.
Lagu Protokol Kesehatan, Laksanakan diciptakan oleh Kendar Iswahyudi. Pria 45 tahun yang akrab disapa Yudi itu merupakan pemain cuk di Orkes Sinten Remen. Yudi hanya membutuhkan waktu 20 menit dalam menulis lagu itu. Lagu itu, dibuatnya pada malam Jumat, sehabis dari jualan di angkringan.
Dikatakan pesan lagu tersebut yakni agar masyarakat tidak sendiri-sendiri dalam menghadapi pandemi. ”Harus bersama. Sesuai konsep Jawa manunggal ing kawulo gusti. Pemerintah sudah memberikan program, maka kita harus bersama menyukseskan itu,” jelasnya. (fat/bah)