RADAR JOGJA – Menerbangkan layangan naga memiliki teknik khusus. Panjang layangan yang dapat mencapai 80 meter, membutuhkan hembusan angin yang kencang. Terakhir adalah kerja sama.

Cara menerbangkan layangan naga dimulai dengan membentangkan di jalan. Ronce bagian ekor tidak boleh tergulung dan harus berjajar rapi. Tiap 10 meter ronce ekor harus ada yang memegangi. Untuk mencegah ekor terbang sebelum siap.

Tempat yang cocok untuk memainkan layangan naga adalah pesisir. Sebab, layangan membutuhkan angin yang kencang.

Bagian yang pertama dinaikkan adalah ekor paling belakang. Jika sudah terbang sempurna, kemudian disusul menerbangkan bagian depannya. Begitu terus sampai dekat kepala. Jika semua ekor sudah terbang, maka yang bertugas memegang kepala harus lari menarik layangan. Minimal, empat orang harus kompak melakukannya. Jika tidak, layangan akan akan ambruk.

Seperti Acong misalnya, membawa tujuh orang di mobilnya. Untuk menerbangkan satu layangan naga dengan panjang 50 meter. Ini dilakukan oleh warga Ringinharjo, Bantul, itu tiap malam minggu dan minggu malam. “Karena anak sekolah pada libur, jadi mengisi waktu dengan membuat layangan,” ujarnya sebelum menerbangkan layangannya di JJLS, Sabtu (24/10).

Acong mengaku tertarik menerbangkan layangan naga, awalnya karena mengikuti tren. Kemudian sensasi beramai-ramai menarik layangan untuk dapat diterbangkan, justru membuatnya kecanduan. “Karena tarikannya berat toh. Itu sensasinya. Nerbanginnya butuh bareng-bareng,” ucapnya.

Pemain layangan naga lainnya, Zainal Ananda juga mengaku sangat bahagia. Ketika layangan berhasil terbang karena usaha bersama. Pemuda 18 tahun ini bahkan hampir tiap hari ke JJLS untuk menerbangkan dua layangan naga miliknya. Dia datang bersama rombongannya sekitar 18 orang. “Gabut kalau di rumah, ngunduh layangan wae (jadi menerbangkan layangan saja),” sebutnya.

Kedua layangan naga yang diterbangkan Zainal dibuat secara mandiri. Ya, kedua layangan dibuat oleh Zainal bersama dua orang temannya. Bermodal video yang mereka tonton di Youtube. Waktu yang dibutuhkan sekitar satu bulan. Untuk membuat layangan sepanjang 30 meter dan 50 meter, dana yang dihabiskannya sekitar Rp 1,5 juta.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat layangan adalah fiber, busa ati, bambu, karung semen, dan plastik. Dari semuanya, bahan yang paling mahal adalah fiber. Tapi, Zainal mengaku lupa, berapa dana pasti yang sudah dihabiskan untuk membeli fiber.

Kesulitan membuat layangan naga, kata Zainal, yakni membuat pola supaya kepala naga jadi sangar. “Sama ronce ekor, kalau geser satu centimeter saja, tidak akan bisa terbang,” tambahnya. (cr2/laz)

Bantul