
MENUJU PILKADA: Suasana deklarasi dukungan beberapa parpol ke pasangan Suharsono-Totok Sudarto di Sewon Minggu (16/8).(SITI FATIMAH/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Peta koalisi di Kabupaten Bantul menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mulai terlihat. Pasangan Suharsono – Totok Sudarto (Noto) percaya diri menggelar deklarasi dukungan Minggu (16/8).
Namun, deklarasi yang digelar di kediaman Suharsono itu menyisakan tanda tanya. Sebab, dua ketua partai politik (parpol) yang disebut-sebut sudah sepakat sebagai pengusung pasangan Noto itu justru tak hadir. Keduanya adalah Ketua DPD PKS Bantul Amir Syarifudin dan Ketua DPW PBB DIJ Supriyono.
Petinggi PKS hanya diwakili Sekretaris DPD Bantul Agung Laksmono. Parahnya lagi, PBB. Tak ada satu pun perwakilan parpol besutan Yusril Ihza Mahendra itu yang tampak hadir.
Praktis yang menghadiri deklarasi hanya beberapa petinggi parpol. Sebut saja Ketua DPD Golkar Bantul Paidi, Ketua DPC PPP Bantul Hasyim Turmudzi, dan Ketua DPC Partai Nasdem Bantul Bibit Rustamto. Plus ketua DPC Partai Gerindra Bantul sekaligus bakal calon bupati Suharsono.
Amir Syarifudin sangat menghargai deklarasi Noto. Karena itu, PKS mendelegasikan Agung Laksmono sebagai perwakilan. “Tidak datang (deklarasi) itu biasa. Hanya bagian dinamika,” jelas Amir ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Di sisi lain, surat keputusan DPP PKS perihal pilkada di Bumi Projotamansari masih belum turun. Toh, pendaftaran pasangan calon bupati-wakil bupati di KPU masih cukup lama. KPU menjadwalkan tanggal 4-6 September. Kendati begitu, politikus kelahiran Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, ini mengisyaratkan PKS bakal merapat ke kubu pasangan Noto.
“Ditunggu saja (deklarasi PKS, Red). Masih ada Covid-19 juga,” dalihnya.
Absennya Amir ini sempat memunculkan bola liar. PKS disebut-sebut bakal menghidupkan kembali poros tengah. Sebab, beberapa politisi PKS ikut menghadiri deklarasi Hamdan Handoko. Termasuk Amir Syarifudin.
Ya, komisaris PT Osmosa Alam Semesta itu Minggu (16/8) pagi mendeklarasikan diri bakal maju sebagai kandidat calon bupati Bantul. Kendati begitu, Amir menepis munculnya kembali poros tengah.”Kalau melihat arah angin, mau (membentuk) poros tengah agak bermimpi,” ujarnya.
Lain halnya dengan PBB. Supriyono irit berkomentar ketika disinggung langkah PBB merapat ke kubu Noto. Juga absennya PBB dalam deklarasi.
“Masih rapat,” kelitnya.
Background panggung deklarasi tampak jelas lambang-lambang parpol yang merapat ke kubu Noto. Yakni, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, PKS, PPP, dan PBB.”Tidak mungkin (ada poros tengah, Red),” ucap Ketua Tim Pemenangan Noto Aris Iskandar.
Hingga kemarin, Arif mengklaim tinggal dua parpol yang belum menentukan sikap. Yakni PAN dan Partai Demokrat. Jumlah kursi dua parpol itu tak memungkinkan mengusung pasangan sendiri.”PAN lima kursi. Sedangkan Demokrat dua kursi. Syaratnya minimal sembilan kursi,” katanya.
Pada bagian lain, Hamdan Handoko optimistis bisa maju pilkada. Dia mengklaim telah mengantongi dukungan beberapa parpol. Juga beberapa calon pendampingnya. Sebut saja Sagiran, Kompol Kusilah, Agus Santoso, Kombes Bejo Laksono, dan Amir Syarifudin. “Politik itu dinamis. Tergantung interaksi beberapa pihak. Insyaallah tidak lama lagi akan deklarasi,” katanya terpisah. (cr2/zam)