RADARJOGJA.CO.ID – Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, tingginya intensitas hujan yang berakibat pada longsor memicu sejumlah kepala keluarga (KK) khawatir. Mereka yang tinggal di zona merah ini malah meminta direlokasi.
“Mereka bersedia setelah memperoleh sosialisasi,” jelas Dwi, Rabu (22/3).
Disebutkan, ada 11 KK yang masuk daftar direlokasi. Mereka dari berbagai wilayah. Dwi merinci dua KK dari Seloharjo, Pundong dan empat KK dari Dusun Tambalan, Srimartani, Piyungan.
“Lima KK yang lebih dulu bersedia dari Dusun Nglingseng, Munthuk dan Dusun Mangunan,” urainya.
Dwi tak memungkiri jumlah KK yang berada di zona merah tidak sedikit. Dari data BPBD ada 2.335 KK. Tersebar di enam kecamatan. Seperti Pundong, Dlingo, Imogiri, Piyungan, Pajangan, dan Pleret. Demi mengantisipasi korban jiwa, Dwi mengimbau mereka selalu waspada.
“Nggak dilarang. Tapi, harus waspada,” katanya.
Terkait 11 KK, Dwi memastikan BPBD bakal menyalurkan dana stimulan. Per KK dialokasikan Rp 25 juta.
Pada bagian lain, tingginya intensitas hujan mengakibatkan tebing di Dusun Kebokuning, Terong, Dlingo longsor Selasa petang (21/3). Akibatnya, akses di Jalan Cino Mati sempat terganggu. Sebab, material longsor menutup ruas jalan.
“Kalau hujan deras memang sering longsor. Sehingga pengendara jalan harus berhati-hati,” ucap Ketua RT 04 Kebokuning Ponijan. (zam/mar)